We have seen many desain all around our everyday living. Design exist in the form of brochures%2C posters%2C banners%2C signages%2C book covers%2C and etcetera. Some are nice and easy to understand%2C some are ok%2C and some look like they are not fully develop and thought. A word that run across our mind whrn we enjoying a design is idea . A good design almost always associated with a good idea%2C is it tru? This paper is going to discuss about desain and its relationship to idea. Abstract in Bahasa Indonesia Banyak desain yang diamati dalam kehidupan kita sehari-hari. Desain hadir dalam bentuk brosur%2C poster%2C spanduk%2C tanda-tanda%2C sampul buku%2C dan lain sebagainya. Ada beberapa yang bagus dan mudah untuk dimengerti%2C beberapa yang biasa%2C dan beberapa yang tampak asal dibuat. Sebuah kata yang terlintas dalam pemikiran kita dalam menikmati sebuah desain adalah ide . Sebuah desain yang baik selalu di identikan dengan ide yang baik%2C benarkah hal ini? Apakah desain dan apa hubungannya dengan ide akan dibahas pada tulisan ini. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free IDE DAN DESAIN Priscilia Yunita WijayaJurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra DAN DESAINPriscilia Yunita WijayaDosen Jurusan Desain Komunikasi VisualFakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen PetraABSTRAK Banyak desain yang diamati dalam kehidupan kita sehari-hari. Desain hadir dalambentuk brosur, poster, spanduk, tanda-tanda, sampul buku, dan lain sebagainya. Adabeberapa yang bagus dan mudah untuk dimengerti, beberapa yang biasa, dan beberapa yangtampak asal dibuat. Sebuah kata yang terlintas dalam pemikiran kita dalam menikmatisebuah desain adalah 'ide'. Sebuah desain yang baik selalu di identikan dengan ide yang baik,benarkah hal ini? Apakah desain dan apa hubungannya dengan ide akan dibahas pada have seen many desain all around our everyday living. Design exist in the form ofbrochures, posters, banners, signages, book covers, and etcetera. Some are nice and easy tounderstand, some are ok, and some look like they are not fully develop and thought. A wordthat run across our mind whrn we enjoying a design is 'idea'. A good design almost alwaysassociated with a good idea, is it tru? This paper is going to discuss about desain and itsrelationship to kunci Ide, Imajinasi, desain, proses desainPENDAHULUANApa yang dimaksud dengan desain? Desain adalah produk, atau solusi visual yangmempunyai fungsi dan nilai aesthetic. Berbeda dengan seni murni yang lebih terfokus padakeindahan semata-mata, desain seni terapan lebih berfokus pada ke-efektifan desaintersebut dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam buku Graphic Design Processes,Kenneth J. Hiebert menyebutkan bahwa tujuan utama dari sebuah desain adalah untukmelayani masyarakat melalui bidang komercial dan kultural. Dengan demikian, maka sebuahdesain ada karena adanya anggota masyarakat yang tidak lahir begitu saja seiring dengan permintaan kebutuhan mayarakat,meskipun ide yang mendasari sebuah desain dapat datang secara intuitif, namunpengembangan ide tersebut untuk menjadi sebuah desain yang estetis, fungsional dan NIRMANA Vol. 1, No. 2. Juli 1999 1 = 12Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra memerlukan proses dan pemikiran yang lebih lanjut Mengutip ChristineSuharto,BFA dalam journal Nirmana, volume 1, "... desainer komunikasi visual juga harusmempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu masalah, mencari solusi masalah tersebutdan mempresentasikannya secara visual." Dengan kata lain, seorang desainer harus dapatmen-visualisasikan ide solusinya dalam bentuk visual yang dapat dimengerti dan digunakanoleh masyarakat. Suatu proses yang dalam dunia desain disebut sebagai 'problem solving'atau pemecahan masalah; diperlukan untuk membentuk dan memoles ide-ide tersebutsehingga dapat dinikmati dan dimengerti oleh 'target audience'. Jinggle dari iklan sabunWing yang berbunyi "..sudah bersih....", ditampilkan oleh artis Tatang yang sedangmembersihkan rumah dengan menggunakan sepatu roda, memberikan impact yang cukupkuat pada masyarakat. Jinggle yang sama apabila dikemas dan dipresentasikan dengan carayang berbeda akan memperoleh tanggapan yang berbeda pula dari masyarakat. Jadi, baik idemaupun proses desain mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dalam lahirnya sebuahdesain. Ide sebagai bahan pokok, dan proses desain adalah alat pengolahnya. Tanpa polesanyang cermat, ide yang bagus tidak akan dapat berhasil dan tanpa ide yang kreatif, polesanyang sangat sempurna akan tampak MULA IDE 'Ide bagus!', 'Bagaimana ide seperti itu terlintas dalam pikirannya?', 'Bisa-bisanya diamempunyai ide seperti itu', 'darimana mana dia mendapat ide seperti itu?', dan masih banyaklagi pertanyaan yang sering kita dengar dari orang lain, bahkan kita pertanyakan sendiri padasaat kita melihat sebuah desain yang innovatif dan komunikatif. Apakah ide itu dan mengapaide itu begitu pentingnya sehingga setiap melihat suatu karya seni baik seni murni dan seniterapan atau desain selalu dihubungkan dengan 'ide'Menurut kamus Webster, ide adalah suatu pemikiran, konsep, gambaran mental, yangterkadang bersifat imaginer tanpa ada hubungannya dengan realitas. Ide, adalah apa sajayang terlintas dalam pikiran kita pada saat kita mencari suatu solusi. Ide bisa datang dalambermacam-macam bentuk, text atau kata-kata, gambaran atau bayangan, lagu, warna, styleatau gaya, dan lain-lain. Ide adalah modal utama bagi para desainer dalam mencari solusiuntuk masalah desain yang dihadapinya. Ide dapat mengubah sesuatu yang sederhanamenjadi sesuatu yang kompleks, sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, yang bagus menjadisangat indah. IDE DAN DESAIN Priscilia Yunita WijayaJurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra satu sumber ide adalah imajinasi. Imajinasi, menurut Jack Stoops dan JerrySamuelson, adalah kekuatan dari dalam diri kita yang memperbolehkan kita untukmengalami apa yang telah kita alami, apa yang akan kita alami, dan apa yang tidak akan kitaalami; imajinasi dapat menembus batasan ruang, waktu dan realitas. Imajinasi dapatmembawa kita ke alam fantasi melalui dunia mimpi, yang sebenarnya adalah cermin darikeinginan dan pemikiran kita yang paling dalam. Kita tidak harus tidur dan bermimpiterlebih dahulu untuk dapat memperoleh imajinasi, tetapi kita juga dapat berimajinasi dalamdunia sadar. Imajinasi sangatlah penting bagi seorang seniman, baik seni murni maupun seniterapan, karena imajinasi tidak semata-mata gambaran yang hanya berupa illusi, namunimajinasi dapat membuahkan ide di dalam pikiran manusia lahir dengan kemampuan untuk berimajinasi, seperti dikatakan olehRudolph Arnheim dalam bukunya yang berjudul Art and Visual Perception, "VisualImagination is a universal gift of the human mind”. Pada saat anak-anak mulai mengenalibentuk dan warna, mereka mulai mencoba untuk mengenali bentuk-bentuk lain yang telahmereka lihat dan merepresentasikannya sesuai dengan imajinasi mereka. Gambar 1, adalahsekumpulan gambar representasi manusia oleh anak-anak. Gambar-gambar tersebut tidakrealistik, tetapi menggambarkan apa yang mereka lihat; kaki, tangan, kepala mata, yangdigabungkan sedemikian rupa sehingga membentuk bentukan baru dari manusia sesuaidengan imajinasi mereka. Imajinasi-imajinasi visual seperti ini memperkaya kita denganpenciptaan bentuk baru setiap saat, dengan demikian imajinasi dapat juga diartikan sebagaiproses pembuatan suatu image gambaran.Bagian dari imajinasi yang juga banyak menghasilkan suatu ide dan bentukan baruadalah tehnik asosiasi. Kit Hinrichs, seorang desainer dari Pentagram Design Incororationpercaya bahwa kebebasan berasosiasi akan membuka semua jendela kreatifitas dan ide-idekreatif akan bermunculan dari segala arah. Leonardo Da Vinci, seorang pelukis terkenal,menyiramkan cat ke arah kanvas dan membiarkannya untuk dilihat bentukan yang kemudian Leonardo mengasosiasikan bentuk-bentuk yang dia lihat pada kanvas dalampembentukan sebuah komposisi dan bentukan baru. Seorang anak kecil memandang ke awandan berkata bahwa mereka melihat seekor beruang, seekor biri-biri, dan Da Vinci menyarankan latihan untuk mengasosiasikan sesuatu objek di awanuntuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan ide baru. Ada lima strategy yangmembantu kita bermain-main dengan daya imajinasi kita untuk memancing ide-ide baru NIRMANA Vol. 1, No. 2. Juli 1999 1 = 12Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra pembentukan bentuk baru, yaitu seleksi, alteration perubahan, spontanitas,abstraksi, gambaran tak adalah proses pensortiran dimana kita menfokuskan pandangan kita ke satubentuk tertentu untuk diobsevasi. Observasi meliputi perhatian detail terhadap bentuk,warna, cahaya, bahan, bagian-bagian daripada benda tersebut. Dengan observasi yang baikkita dapat menemukan bentuk-bentuk baru yang terdapat pada benda perubahan adalah perubahan yangdilakukan pada sebuah benda sehingga tercipta sebuahbenda yang baru. Penggabungan dua elemen yang berbeda,seperti pada gambar 1, dapat menciptakan suatu bentukbaru. Apel dan resleting adalah dua elemen yang berbeda,penggabungan keduanya dan alterasi dari bentuk apelmengjhasilkan suatu bentuk baru yang mempunyai nilai danarti baru. Alterasi dapat menghasilkan bentukan baru yangbenar-benar berubah dari bentuk aslinya, dapat juga bentukan baru yang merupakan variasidari bentuk yang adalah pensederhanaan bentuk sehingga tercipta bentuk yang baru. Sepertigambar 2 dan 3, bentuk bebek dan kupu-kupu disederhanakan sehingga tanpak dimaksud dengan gambaran tak berbentuk adalah seperti patra pada karpet,bentukan bidang positif dan negatif, ukiran pada pigura, dansebagainya. Dari bentuk-bentuk tersebut, dengan menggunakanimajinasi dapat terbentuk bentukan baru. Apabila kita memperhatikangambar 4 dan dengan seksama, maka akan terlihat bentuk-bentuk baruyang tidak kita perhatikan adalah pencatatan semua ide yang terlintas ke dalam bentuk visual, ataudapat juga disebut dengan brainstorming. Dengan demikian tanpa kita sadari kita juga IDE DAN DESAIN Priscilia Yunita WijayaJurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra alterasi ide yang satumenjadi ide baru dan mengem-bangkannya terus sehingga me-nemukan ide yang 5 menunjukan variasigambaran ide yang terlintasdalam pikiran kita untuk sebuahkata 'lima'. Brainstorming, ada-lah salah satu tehnik yang banyakdigunakan para desainer dalammenggali ide-ide. Digabungkandengan thenik asosiasi, brain-storming membantu terciptanyagambaran-gambaran imajinasiyang membantu lahirnya ide. Daftar kata-kata yang terlintas dan berhubungan dengan topikdi tuliskan, kemudian divisualisasikan secara spontan, apapun yang terlintas baik ide berupagambaran, gaya, warna, bentuk dan lain sebagainya. Dilengkapi dengan tehnik alterasi,abstraksi dan sebagainya, maka kemungkinan lahirnya ide baru semakin desainer mempunyai cara yang unik dalam mencari inspirasi untuk menemukanide-ide yang dapat dia gunakan. Ada yang menyendiri dan melamun, ada yang langsungmemulai dengan sketsa, ada yang secara spontan, dan lain sebagainya. Persamaannyaterletak bahwa dalam mencari inspirasi, setiap orang berbicara dengan bagian terdalam daridirinya masing-masing. Segala informasi yang telah diperoleh, segala pengalaman hidupyang telah kita alami, apa yang telah kita lihat dan dengar disimpan dalam perpustakaan idedi dalam pikiran kita dan siap kita pergunakan setiap saat kita adalah bahwa tidak semua orang dapat dengan mudah langsungmenggunakan fasilitas perpustakaan ide dalam dirinya masing-masing setiap saat; terutamadengan sistem pendidikan pada saat ini, khususnya di Indonesia, yang condong menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat rasional dan menghambat kebebasan McKim, penulis buku Experiences in Visual Thinking, mengusulkan tiga hal yangdapat membantu kita untuk membuka jendela keatifitas dan mengeluarkan ide-ide dariperpustakaan diri kita, yaitu ketenangan, perhatian yang santai, dan kemauan untuk 5 NIRMANA Vol. 1, No. 2. Juli 1999 1 = 12Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra dibuktikan melalui penelitian bahwa ketenangan dan perhatian yang santaimembangkitkan aktifitas kerja otak sebelah kanan yang merupakan sumber dari intuisi danperasaan kita. Karena desain adalah bagian dari seni, maka peran aktif otak bagian kanansangatlah dibutuhkan. Selain itu, desain adalah seni terapan yang harus dapat berkomunikasidan dimengerti oleh orang lain, berarti desain tidak terlepas dari unsur rasional. Sebuah logo,selain harus dapat mencerminkan sifat dari perusahaan, juga harus mempunyai nilaikeindahan. Dengan demikian ke-aktifnya otak kiri dan otak kanan secara bersamaandibutuhkan untuk dapat menggali ide-ide dari perpustakaan diri kita dengan dengan berbagai macam cara kemunculannya, sesungguhnya berasal dari dalamdiri kita sendiri. Seluruh hidup kita dipenuhi dengan ide dan potensi lahirnya ide diantara kita yang kurang menyadari hal tersebut sehingga dalam mencari ide, selaluberpacu pada ide-ide cliche yang telah ada. Setiap hari kita ber-imajinasi, bermimpi,berpikir, berumpama, membuat keputusan, melamun, dan banyak aktifitas-aktifitas yangmembawa kita untuk menemukan ide tanpa kita sadari. Tetapi, apabila kita dihadapkan olehsituasi yang mengharuskan kita mengeluarkan ide, maka ide-ide tersebut seakanbersembunyi. Oleh sebab itu seperti telah dikatakan di atas bahwa diperlukan ketenangan,perhatian yang santai dan kemauan untuk melihat, ketegangan dapat berakibatnyatertutupnya jendela kreativitas yang menghambat jalannya ide untuk keluar. Dengan bantuancara seperti brainstorming, melamun, alterasi dan sebagainya tersebut dapat merubahsuasana tegang menjadi suasana santai tetapi perhatian fokus pada eksplorasi ide-ide daridalam diri kita. Setelah ide yang menarik didapatkan, maka diperlukan suatu proses yang mengolahide tersebut menjadi sebuah desain yang sesuai dengan tujuan dan memenuhi kebutuhanpenciptaannya, sebuah proses yang disebut sebagai proses DESAINPada buku Design Dialog, dikatakan bahwa desain adalah sebuah proses dan jugaproduk atau solusi dari sebuah masalah. Proses desain dapat juga disebut sebagai visualproblem solving yang mencakupi penciptaan, pengorganisasian dan pengevaluasian dalammenghasilkan sebuah karya. Desain dapat juga dilihat sebagai suatu produk atau solusi visualyang mengandung nilai estetik. Contoh dalam desain komunikasi visual adalah pembuatan IDE DAN DESAIN Priscilia Yunita WijayaJurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra atau rambu penunjuk arah. Meskipun sederhana, tetapi mempunyai banyakpertimbangan dalam proses pembuatannya. Desainer papan dihadapkan pada masalah untukmenciptakan sebuah papan tanda 'exit" yang efektif, namun tidak merusak suasanaeksterior/interior tempat dimana tanda tersebut akan diletakan. Dalam proses pembuatannya,desainer mengenali masalahnya dan mencari solusi yang terbaik. Warna, ornamen sertabentuk papan disesuaikan dengan situasi dimana papan tanda exit tersebut diletakkan adalahhasil pertimbangan desainer supaya tanda 'exit' tersebut dapat berkomunikasi dengan baikdan indah dipandang. Proses terciptanya ide dan konsep hingga terbentuknya suatukomposisi inilah yang dimaksud sebagai proses adalah proses yang terpenting dalam proses pemecahan masalah problemsolving karena penciptaan merupakan proses pembuatan sesuatu dari tidak ada menjadi seni murni maupun seni terapan, keduanya mengalami suatu proses dan adaberdasarkan suatu alasan tertentu. Seni murni lebih dipengaruhi oleh ego sang seniman danberfokus pada keindahan. Gaya dan emosi sang seniman sangat terlihat dalam setiapkaryanya. Ide dapat berkembang dan berganti arah sesuai dengan keinginan dan perasaanseniman yang seni terapan, konsep yang memenuhi kebutuhan masyarakat form to functiondan permintaan klien lebih diutamakan. Ide, sebagai bahan pokok, memberikansumbangannya terbesar pada tahap ini. Dalam desain komunikasi visual tahap penciptaandimulai dengan permintaan klien untuk sebuah desain. Apa yang akan dilakukan dan dibuatuntuk memenuhi kebutuhan klien tersebut mulai dipikirkan, ide-ide yang menarik mulaidikembangkan searah dengan konsep yang dituju. Lahirnya ide merupakan titik awal dariproses adalah proses desain dimana desainer mengatur elemen-elemenyang ada menjadi satu kesatuan yang komunikatif dan estetis. Pengorganisasian dapat jugadianggap sebagai proses pembuatan layout dan perencanaan sebuah desain. Typeface apayang harus digunakan, bagaimana tehnik dan style yang diinginkan, jenis material,komposisi, gambar apa yang digunakan, warna, dan sebagainya, dipertimbangkan dan diaturpada tahap ini. NIRMANA Vol. 1, No. 2. Juli 1999 1 = 12Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra ini membawa ide dan konsep menjadi sebuah solusi visual yang berbentukdesain. Proses peng-organisasian membuat ide dan imajinasi desainer menjadi bentuk nyatayang dapat dimengerti dan menarik untuk dilihat dan evaluasi bertujuan untuk menguji ke-efektifitasan sebuah ide/konsep yangberbentuk desain visual. Konsep adalah basis dari lahirnya sebuah desain oleh sebab itusangatlakh penting untuk menguji sebuah ide dan konsep sehingga keduanya dapatdipastikan sejalan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan klien. Apakahdesain tersebut dapat berkomunikasi dan berfungsi dengan semestinya, faktor apa yang baik,dan bagian mana yang memerlukan pernbaikan. Desain adalah sebuah proses, oleh karena itumaka sebuah desain selalu dapat diperbaiki secara terus menerus, sampai pada suatu keadaanyang memaksa proses evaluasi dan perbaikan tersebut untuk PROBLEM SOLVINGDesain adalah jawaban atau solusi dari sebuah masalah desain. Proses desain adalahproses pemecahan masalah problem solving, tidak hanya masalah visual dan material tetapimulai dari masalah konsep sampai dengan pewujudan konsep atau ide menjadi sebuahdesain. Sebuah proses dapat juga bermakna manipulasi dan refinement pembetulan yangberkesinambungan. Sebuah desain melewati tiga tahap proses yang sudah dibahas di atas,yaitu penciptaan, pengorganisasian, dan mendapatkan hasil yang maksimum dan effisien diperlukan sebuah strategiyang baik dalam proses desain. Setiap desainer harus mampu mengembangkan strateginyamasing-masing sesuai dengan sifat dan kemampuan masing-masing. pencarian ide thumbnail comp final IDE DAN DESAIN Priscilia Yunita WijayaJurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra ini urutan langkah yang membantu desainer dalam bekerja secara effektifmulai dari penciptaan hingga dinyatakannya selesai sebuah Masalah Sebelum mengerjakan apapun, seorang desainer harus memahami betul permasalahanyang dihadapi. Tanpa mengetahui masalah dan batasan yang dihadapi dapat selalu dipastikanadanya kegagalan atau ketidak effektifitasan dalam proses desain yang harus dijawab untuk mengenali masalah adalah seperti berikut;Siapakah target audience target pengamat ?Style atau gaya yang diinginkan ?Apakah ada ketentuan khisis untuk bentuk warna, ukuran, material, dan lain lain ?Biaya yang disediakan oleh dan permintaan khusus klien ini baiknya ditulis dan disimpan baik-baik dalamingatan. Informasi, batasan dan pegertian masalah yang jelas membantu desainer dalammencari dan mengembangkan ide-ide yang terarah sehingga tetap fokus dalam mencarisolusi yang masalah dan batasan dikenai dengan baik, maka langkah terpenting yang harusdilakukan adalah mencari informasi lebih dalam atau research. Langkah ini adalah langkahyang sangat penting dalam problem sloving karena akan menghasilkan hasil yang mantapdan yang dicari dapat berupa detail latar belakang dari perusahaan,pengumpulan contoh-contoh, sejarah klien, informasi tentang gaya yang disukai, dan lainsebagainya. Fungsi dari penelitian dan penggalian informasi ini adalah untuk membantuproses pencarian dan ThumbnailBrainstorming adalah suatu usaha dalammengeluarkan ide-ide yang terlintas pikiran sehubungandengan topik. Ide-ide tersebut dicatat dalam bentuk visualyang disebut thumbnail. Ide dapat berupa daftar kata-kata,daftar konsep, daftar ide, gambar-gambar, warna, icon,dan apa saja yang terlintas dalam benak adalah pencatatan ide-ide ke dalambentuk visual. Thumbnail memberikan kesempatan padaGambar 7 NIRMANA Vol. 1, No. 2. Juli 1999 1 = 12Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra untuk ber-eksplorasi dalam mengeluarkan ide, konsep, pemikiran , sesuai dengantopik langkah ini desainer menentukan arah dan konsep yang ditentukan, ide manayang akan dikembangkan. Setelah dipilih, maka konsep yang jelas disusun dan informasi-informasi yang tidak berhubungan di singkirkan. Konformasi dengan klien sangatdibutuhkan untuk menghindari perbedaan persepsi di akhir proses. Beberapa thumbnail dapatdikembangkan lagi sesuai dengan konsep yang telah ditentukan, ide-ide baru yangmenunjang konsep dapat Tight TissueSetelah konsep telah ditentukan dan seluruh ide telah di kembangkan, makadibuatlah tight tissue atau comprehensif disingkat menjadi comp. Comp adalah suatubentuk visual dari ide pemikiran desainer yang akan dipresentasikan kepada sama persis dengan hasil akhir. Sebuah compharus;1. Jelas arah desainnya2. Jelas layout dan Mengikutsertakan gambaran image yang akan Berdiri sendiri tanpa memerlukan penjelasan dari sang desainerComp adalah langkah akhir dariproses problem solving. Comp me-nawarkan sebuah jawaban atau solusiterhadap masalah desain yang di-hadapi. Oleh karena itu sangatlahpenting dalam mempersiapkan comp sebaik mungkin dan se-representatif mungkin sehinggabenar-benar dapat dimengerti oleh comp dipresentasikan kepada klien, sebaiknya dilakukan evaluasi saran dankritik dari orang lain atau desainer lain untuk memastikan bahwa semua masalah sudahterpecahkan dengan baik. IDE DAN DESAIN Priscilia Yunita WijayaJurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra mendapatkan persetujuan dari klien, maka dimulailah proses pembuatan compmenjadi final produk. Bermacam-macam cara dapat ditempuh sesuai dengan kebutuhan danbentuk akhir daripada solusi yang disarankan oleh sebuah comp. Hasil akhir dari produksimerupakan bentuk nyata dari ide dan imajinasi desainer yang dituangkan dalam bentuksolusi dari sebuah masalah brosur, papan reklame, signage, iklan dan lain sebagainya adalah sebuahsolusi dari suatu masalah desain yang merupakan hasil akhir dari sebuah proses pemikiranyang cukup panjang. Dari pencarian sebuah ide, sampai bentuk produk akhir, sebuah desainmelewati beberapa langkah yang terus memperbaiki dan mengembangkan ide dasar daridesain menjadi sebuah final desain dengan konsep yang menghasilkan sebuah desain final dengan konsep yang kuat denganpengembangan yang maksimal, maka sangat penting untuk sebuah ide melalui prosesproblem solving. Proses problem solving menawarkan langkah-langkah yang mengontrol danmemastikan ide dipoles dan dipoles lagi serta dikembangkan secara maksimal. Desain dapatbermula dari ide yang sangat sederhana, melalui proses desain dan problem solving, makaide tersebut dapat memberikan solusi yang mengagumkan bagi sebuah masalah sebagai bahan pokok sangatlah penting untuk digali. Setiap manusia lahir dengankemampuan untuk menciptakan dan menghargai seni, oleh sebab itu setiap manusiamempunyai kemampuan untuk mengeluarkan ide. Dengan latihan yang rutin dan beberapacara yang disarankan di atas dalam membantu proses pencarian dan penggalian ide, makadapat diperoleh sebuah ide yang kreatif. Proses desain, melalui proses problem solvingadalah sarana untuk memoles dan mengembangakan sebuah ide menjadi sebuah solusi. Idedan solusi yang kreatif adalah ide dan solusi yang tepat sasaran, mempunyai nilai estetis, danoriginal. Bagi desain komunikasi visual ditambahkan bahwa ide yang dan solusi yang kreatifharuslah dapat berkomunikasi dengan tepat kepada target yang yang dituju. Ide tidak dapatberkembang tanpa melalui sebuah proses desain, dan desain tidak ada tanpa diawali olehsebuah ide. NIRMANA Vol. 1, No. 2. Juli 1999 1 = 12Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra J. Hiebert, Graphic Design Processes, Van Nostrand Reinhold, New YorkJack Stoops adn Jerry Samuelson, Design Dialog, davis Publication, Massachustts, 1990Bob Cotton, The New Guide To Graphic Design, Phaidon Press Limited, Oxford, 1990Amy E. Arntson, Graphic Design Basic, Holt, Reinhart and Winston, Inc.,1988Diana Martin, Inspiration and Innovations,F&W Publication, Inc., Cicinnati, 1995 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
KonsepDesign. 5. Pembuatan Layout. 1. Merumuskan Tujuan Membuat Website. Berdasarkan isi maupun tujuan, suatu website biasanya dapat digolongkan menjadi seperti berikut : · website marketing, berfungsi sebagai media presentasi dan pemasaran. · website costumer service, berfungsi sebagai media untuk melayani konsumen.
Apakah Anda mencari gambar tentang Konsep Komposisi Gambar Pada Desain? Terdapat 57 Koleksi Gambar berkaitan dengan Konsep Komposisi Gambar Pada Desain, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.Salahsatu konsep dalam membentuk taman vertikal adalah memanfaatkan pot tanaman yang disusun ke atas. seperti gambar di atas. 20. Taman Area Atas Pagar. Sumber Gambar: clipgoo.com. Akan sangat menarik jika area pagar juga dimanfaatkan untuk sebuah taman. 25 Desain Taman Dalam Rumah (Indoor) Kekinian (2022) 17 Desain Taman Minimalis
Pengertian Komposisi Gambar Komposi si adalah penyusunan/ penataan dan penempatan objek/unsur-unsur gambar yang ada di suatu lokasi kedalam frame/bingkai/view finder kamera,yang nantnya akan disampaikan kepada penonton, dengan mengedepankan mesage tertentu yang telah direncanakan dengan baik. Tujuan pengaturan komposisi adalah supaya orang atau khalayak penonton dapat dengan mudahmelihat objek yang menarik Interest point of object secara jelas, dengan kecerahan, kontras, tekstur warna, dan, ketajaman picture sharp-ness dengan nyaman. Hal yang penting adalah kamerawan harusmengikuti pedoman atau petunjuk yang sudah disepakati oleh para pekerja seni dan berlaku di bidang pertelevisian dan film. Untuk program acara artistik seperti drama, musik, dan film cerita, dalam pengambilan gambar, seorang kamerawan mendapatkan arahan dari sutradara untuk membingkai unsur-unsur gambar saatshooting di lapangan. Sebaliknya pada program jurnalistik seperti peliputan berita maka ia sendiri yang menentukan arah dan pengaturan komposisi pengambilan gambar yang sesuai, tanpa kehilangan moment/kejadian yang sedang berlangsung sehinga pesan dari gambar tersebut tersampikan. komposisi gambar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, kriteria tersebut sebagai berikut 1. Unsur-unsur gambarnya menyatu. 2. Menciptakan hubungan psikologis dan ruang antar unsur-unsur gambar. 3. Mengarahkan perhatian penonton kepada unsur-unsur gambar menarik point of interest dalam bingkai gambar/frame. 4. Menghasilkan gambar yang indah dan menarik untuk dilihat. Komposisi adalah seni maka tidak ada peraturan atau hukum yang berlaku secara formal dalam pengambilan gambar yang ada hanyalah pedoman atau panduan yang dibuat dan disepakati oleh para pekerja televisi dan film termasuk photographer untuk diikuti dan dipergunakan sebagai panduan. Para pekerja/seniman televisi dan film mengatakan bahwa apabila panduan atau pedoman tersebut diikuti dan dipergunakan maka penataan dan penyajian gambar menjadi lebih indah, harmonis, dan menarik untuk ditonton. Sebaliknya, apabila panduan tersebut tidak diikuti maka hasil gambar dapat dipastikan menjadi tidak menarik, tidak nyaman untuk ditonton, dan terkesan sebagai karya seorang kamerawan amatir. Dalam teori komposisi gambar menunjukan ada beberapa aspek umum yang sangat erat kaitannya dan sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakan penonton yaitu aspek pembingkaian framing dan aspek camera angle di samping aspek lainnya, seperti camera movement dan camera blocking. Salah satu pedoman untuk pembingkaian gambar yang banyak dipakai oleh para pekerja televisi dan film termasuk photographer adalah the rule of thirds atau aturan/pedoman pertiga.7 Dapat menerangkan konsep yang disampaikan. Seri buku anak di samping didesain oleh Laurent Moreau. Desain pada layout buku anak tersebut memiliki corak khas yang menampilkan beragam gambar ilustrasi hewan dalam aneka rupa warna yang atraktif. Untuk kamu yang berkecimpung di dunia desain, mungkin prinsip hierarki visual bukanlah hal yang asing untuk kamu. Ya, prinsip ini sering kali dipakai untuk membuat desainmu menjadi lebih indah dan selalu diingat oleh audiens. Bagaimana cara menerapkan prinsip ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini. Apa yang Dimaksud Prinsip Hierarki Visual? © Situs Interaction Design Foundation mengatakan, hierarki visual adalah sebuah prinsip tata letak layout elemen desain yang tujuannya menampilkan hal penting lebih dulu, kemudian yang lebih tidak penting. Artinya, desain tersebut harus mampu menampilkan poin utama dan dipahami oleh siapa pun yang melihat. Desain itu pula yang kemudian akan memengaruhi keputusan seseorang, untuk bertindak sesuai dengan apa yang dimaksud oleh visual designer. Prinsip hierarki visual ini berlaku luas, untuk segala sesuatu yang bisa didesain, mulai dari poster, flyer, website, hingga tampilan apps. Bisa dibilang, prinsip ini sangat berguna bagi para UI designer. Pernahkah kamu membuka sebuah apps, tapi bingung mana yang mau kamu cari karena semua tampak serupa? Nah, jika pernah, desain UI yang dipakai mungkin belum mengadopsi prinsip-prinsip ini. Apa Saja Prinsip Hierarki Visual? Berikut ini adalah prinsip hierarki visual yang sudah Glints rangkum untukmu dari Visme dan G2 1. Ukuran dan skala © Secara sederhana, gambar yang lebih besar tentu akan menarik perhatian kamu lebih dulu, bukan, dibandingkan yang kecil? Itu sebabnya, kamu sering kali melihat informasi utama di situs tertentu atau koran sebagai yang paling besar. Bukan hanya untuk menarik perhatian, elemen yang berukuran besar seharusnya membawa pesan yang paling penting. Kamu juga perlu memperhatikan skala dari gambar tersebut. Apalagi, jika kamu akan menampilkan beberapa elemen desain. Penentuan skala membantu kita sebagai desainer grafis, juga audiens, mengetahui mana yang lebih dominan. 2. Warna dan kontras © Prinsip hierarki visual selanjutnya adalah warna dan kontras. Pemilihan warna dan kontras tentu akan membuat satu elemen lebih menonjol dibandingkan yang lainnya. Nah, cara ini juga perlu kamu gunakan dalam desainmu, untuk menginformasikan kepada user, elemen mana yang ingin kamu unggulkan. Warm colors, seperti merah atau kuning akan lebih standout jika disandingkan dengan background berwarna gelap cool color. Meski kontras warna membantu menonjolkan desain, menggunakan terlalu banyak juga akan membuat bingung. Hal ini akan mengaburkan elemen desain yang penting. Perlu diingat, prinsip hierarki ini harus menjadi sebuah panduan bagi pembaca, users, atau audiens lainnya, dalam memahami sebuah desain. 3. Tipografi © Mengombinasikan beberapa ukuran font dalam satu desain juga dapat membantu menentukan elemen paling penting dari sebuah desain. Contoh paling gampang, kamu tentu pernah melihat sebuah surat kabar bukan? Beberapa di antaranya ditulis dengan beragam ukuran font, untuk menentukan berita mana yang jadi tajuk utama. 4. Ruang kosong © Dalam mendesain, terkadang ada keinginan untuk memenuhi ruang-ruang kosong yang masih tersisa. Padahal, menciptakan ruang kosong merupakan salah satu prinsip hierarki visual yang penting. Adanya ruang kosong pada desain yang kamu buat bisa membuat objek utamamu menjadi “terlihat”. Sebaliknya, menambah terlalu banyak gambar justru akan membuat desainmu tampak ramai dan kehilangan fokus. 5. Pola membaca © Ada dua pola membaca yang menjadi prinsip dalam hierarki visual, yakni pola F dan pola Z. Pola membaca F adalah pola yang paling umum digunakan banyak orang. Sebab, ini adalah pola yang juga kita gunakan ketika membaca sehari-hari. Beberapa menyebutnya sebagai pola E. Kita akan mulai membaca dari kiri kemudian ke kanan, baru beranjak ke informasi yang ada di bawahnya. Itu sebabnya, web designer yang bertugas mendesain website yang padat dengan teks akan menggunakan pola ini. Sementara itu, pola membaca Z biasanya lebih banyak dipakai untuk situs yang berbasis gambar. Hal ini karena otak manusia memproses gambar lebih cepat ketimbang teks. Lewat pola ini, informasi penting akan diletakkan di paling atas. Setelahnya, pengguna akan menyapu pandangannya ke sebelah kanan, untuk kemudian secara diagonal melihat apa yang ada di kiri bawah. Itu sebabnya, pola ini disebut sebagai pola Z. 6. Kedekatan proximity © Menempatkan beberapa objek berdekatan merupakan salah satu prinsip dasar dalam menyampaikan pesan pada format visual. Objek yang ditempatkan berdekatan menandakan bahwa elemen-elemen tersebut memiliki hubungan. 7. Rule of third © Rule of third merupakan salah satu prinsip hierarki visual, sekaligus teknik fotografi yang sudah sangat umum. Ya, untuk menghasilkan komposisi gambar yang seimbang, para fotografer biasanya akan membagi bidang fotonya menjadi 3 bagian, sebelum menangkap objek. Cara ini bisa membantu gambar terlihat “berbicara” dibandingkan gambar yang selalu diletakkan di tengah bidang. Memahami prinsip hierarki visual tentu akan membuat desain kamu menjadi lebih powerful. Kamu juga bisa memengaruhi tindakan seseorang melalui desain yang kamu sajikan. Untuk mengetahui bagaimana desainmu menjadi lebih efektif dan impactful bagi audiens-mu, kamu bisa bergabung di Glints ExpertClass. Di sini, kamu bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan profesional dan pakar di bidangnya. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, cek kelas-kelas pilihan sebelum kehabisan kuota! Visual Hierarchy Principles Every Non-Designer Needs to Know Visual Hierarchy Principles and Patterns Visual Hierarchy L3CQE.